kita semua tahu bahwa usia tua akan menghampiri semua orang. Kita semua yakin akan keumuryang semakin tua. Tapi kita jarang merasa kalau usia tua itu menghampiri, sementara kita belum melakukan apa apa.
Kita ingat masa masa kecil kita. Dalam sekejap tiba-tiba kita menjadi remaja, berkeluarga, menjadi seorang ayah, kemudian menjadi kakek. Jika kita berumur panjang. Kita akan melihat diri kita dalam keadaan tua renta yang tak berdaya.
Coba bayangkan apa yang akan terjadipada anda 20 tahun mendatang. Coba bayangkan akan menjadi apa anda pada masa itu.
Dalam pikiran anda apa yang anda lihat. Apakah anda melihat diri anda dalam puncak kesuksesan. Anda melihat anda penuh dengan kebahagiaan. Yah itulah yang anda pikirkan dan harapkan. Tapi coba bayangkan jika apa yang tejadi justru sebaliknya. Anda berada dalam kegagalan, dalam penderitaan, dalam kegelisahan. Jika hal itu terjadi, apa yang anda pikirkan. Mungkin anda akan dipenuhi jutaan penyesalan, menyalahkan keadaan,
Apapun anda di hari tua kelak itu tergantung pilihan anda hari ini.
Coblah untuk berdiskusi dengan kakek yang gagal dalam hidupnya. Cobalah tanya apa yang mereka pikirkan. Bagai mana perasaan mereka, bagaimana kebahagiaan mereka. Gagal, menderita, penuh beban, penuh masalah.
Sadar atau tidak, itu adalah diri anda dimasa depan jika prilaku anda hari ini sama dengan mereka.
Banyak sosok yang sukses diusia tuanya. Tapi jauh lebih banyak yang gagal.
Umumya sosok yang gagal itu memiliki tindakan perasaan dan nasehat yang sama. Mereka dipenuhi dengan penuh penyesalan, mereka banyak merenungi segala tindakannya, kesalahannya.
Kebanyakan dari mereka bercerita kepada cucunya. Ataupun orang muda yang mereka temui. Mereka memiliki nasehat pamungkas yang dapat mengubah hidup kita.
Nasehat itu adalah jangan “sia siakan”. Jangan siasiakan usia muda anda. Jangan isi dengan kemalasan, teruslah belajar, teruslah bekerja, teruslah berkarya.
Pernakah anda meyesal karna tidak melakukan sesuatu. Anda menyesal karena tidak rajin belajar sewaktu SD. Tidak rajin bekerja waktu masih muda. Peyesalan penyesaln itulah yang kakek ceritakan pada cucunya.
Mereka berkata, “nak, saya menyesal dulu malas belajar, akhirnya sekarang saya tidak mengetahui apa apa diusia yang lanjut ini”. “ nak, janganlah kamu meniru kakek, diusia muda dulu saya banyak berfoya foya, tidak memanfaatkan usia muda dengan bijaksana”. ”nak rajinlah belajar supaya tidak menjadi seperti kakek”.
Itulah kakek dengan semua keluhan keluhannya tentang hidupnya. Jika anda malas belajar dan bekerja maka hal serupa dapat menimpa anda
SEANDAINYA DULU SAYA BELAJAR GIAT SEWAKTU SEKOLAH, MAKA KEADAAN SAYA PASTI TIDAK SEPERTI INI. Cobalah ingat baik baik kata itu karena mungkin anda akan mengucapkannya lagi diwaktu tua.
Seorang remaja, meyesali perbuatannya diwaktu anak anak. Sorang dewasa meyesali masa remajanya, seorang kakek menyesali segala tindakan tindakan yagn perna mereka lakukan. Mereka hanya menyesal, tanpa pernah sadar kalau nereka selalu diberikan kesempatan. Mereka menyesali masa kecilnya, dberikan masa remaja untuk memperbaiki hidup. Mereka menyesali masa remaja, diberikan masa dewasa. Kesempatan selalu terbuka leber untuk kita.
Selasa, 11 Agustus 2009
nasehat kakek pada cucunya
Author: thariq alfatih
| Posted at: 05.00 |
Filed Under:
renungan pengembangan
|
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar